Sabtu, 23 Juni 2012
“ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :
- Menanamkam rasa percaya diri.
- Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
- Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
- Rasa bangga sebagai Pramuka.
- Memiliki Buadaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto
Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka
dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan
sehari hari.
Untuk meningkatkan
kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan),
disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan
membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
Pramuka Penegak
Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 20 tahun.
Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :
dimana tingkatan tersebut penegak laksana ialah tingkatan tertinggi
dalam Golongan Penegak. Selain itu bagi pramuka penegak yang belum
mendapatkan tanda pengenal Penegak Bantara, disebut dengan Penegak Tamu.
Apa Saja Tugas Pokok dari Pramuka?
Tugas
pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan
bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka,
sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila
dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa
dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan
Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat
peserta didiknya.
Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam ikut membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya.
Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orang tua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya.
Sifat Pramuka
Lambang
Pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa yang dijahitkan di kerah kiri baju
pramuka (untuk wanita). Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan
di kerah kanan baju pramuka (untuk wanita). Bagi pria, tunas kelapa
berada di kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang Pramuka Internasional
dijahitkan pada sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan
Pramuka (berdasarkan provinsi) dijahitkan di lengan kanan baju Pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
• Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
• Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
• Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.
Tujuan Pramuka
Gerakan
Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan
prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan
masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
• anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
• anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
• anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
• anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
• anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
• anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
• anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
• anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua
kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus
mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.
Lambang Gerakan Pramuka
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan
cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan
oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif
bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak
16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
Sistem Among
1. Sistem pendidikan dalam Gerakan Pramuka berlandaskan Sistem Among.
2. Sistem
Among merupakan proses pendidikan yang membentuk anggota Gerakan
Pramuka berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam kerangka saling
ketergantungan antar manusia.
3. Pendidikan Kepramukaan jika ditinjau dari hubungan antara anggota dewasa dengan anggota muda bersendikan Sistem Among.
Strategi Gerakan Pramuka
1. Meningkatkan citra Pramuka.
Hal ini diperlukan untuk dapat lebih dipahami dan sekaligus diminati oleh kaum muda untuk dapat ikut berpartisipasi didalamnya dan sekaligus dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi secara internal dan eksternal Gerakan Pramuka
Hal ini diperlukan untuk dapat lebih dipahami dan sekaligus diminati oleh kaum muda untuk dapat ikut berpartisipasi didalamnya dan sekaligus dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi secara internal dan eksternal Gerakan Pramuka
2. Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang sesuai karakteristik dan minat kaum muda.
Hal ini diperlukan karena Gerakan Pramuka pada hakekatnya kegiatan kaum muda yang memiliki karakteritik dan minat yang khas, dan sekaligus sebagai motivasi bagi anggota Pramuka dalam mengisi diri untuk selanjutnya dikembangkan melalui program Pramuka peduli sebagai bagian dari penjabaran program Pramuka secara menyeluruh.
Hal ini diperlukan karena Gerakan Pramuka pada hakekatnya kegiatan kaum muda yang memiliki karakteritik dan minat yang khas, dan sekaligus sebagai motivasi bagi anggota Pramuka dalam mengisi diri untuk selanjutnya dikembangkan melalui program Pramuka peduli sebagai bagian dari penjabaran program Pramuka secara menyeluruh.
3. Mengembangkan program Pramuka Peduli
Bahwa program kegiatan Pramuka Peduli, dimaksudkan untuk menciptakan kader yang memiliki watak dan jiwa patriotisme, memiliki integritas, moralitas dan ketrampilan sebagai bekal bagi kader Pramuka yang juga diarahkan pada pemantapan Pramuka sebagai kader bangsa.
Bahwa program kegiatan Pramuka Peduli, dimaksudkan untuk menciptakan kader yang memiliki watak dan jiwa patriotisme, memiliki integritas, moralitas dan ketrampilan sebagai bekal bagi kader Pramuka yang juga diarahkan pada pemantapan Pramuka sebagai kader bangsa.
4. Memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumberdaya Pramuka.
Bahwa untuk meningkatkan peran dan fungsi organisasi secara struktural diperlukan adanya konsolidasi yang baik dan teratur dan mendapatkan penyegaran organisasi sehingga dengan sendirinya akan berpengaruh pada kepemimpinan dan kesiapan sumber daya pramuka.
Bahwa untuk meningkatkan peran dan fungsi organisasi secara struktural diperlukan adanya konsolidasi yang baik dan teratur dan mendapatkan penyegaran organisasi sehingga dengan sendirinya akan berpengaruh pada kepemimpinan dan kesiapan sumber daya pramuka.
Visi Pramuka
Visi dasar kepanduan sejak awal didirikan Baden Powel berada pada
wilayah pendidikan nonformal sehingga berada pada ruang keterbukaan
dalam melakukan penguatan, perubahan, dan kreativitas untuk kemajuan
bagi anggotanya. Ini berbeda dengan pendidikan formal-informal yang
dipenuhi birokrasi, prosedur, dan kekakuan-kekakuan. Pramuka memilik
gerak yang lebih lincah dalam berinteraksi dengan perkembangan dunia
luar yang demikian dinamis dan terus melesat cepat. Apalagi dalam AD/ART
gerakan Pramuka tegas mengamanatkan bahwa Pramuka bertujuan membina
mental-spiritual bagi generasi muda. Pramuka dapat diharapkan perannya
yang lebih besar karena problem mental spiritual inilah yang saat ini
menjadi penyakit krusial bangsa ini, termasuk pada generasi mudanya.
Terlebih, hingga hari ini, Pramuka bisa dikatakan sebagai
satu-satunya organisasi kepemudaan di negeri ini yang paling steril dari
hiruk-pikuk kepentingan ekonomi politik. Hampir tidak pernah ada
kekisruhan di dalam Pramuka. Pramuka benar-benar bercitra bening, suci
dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Keunggulan inilah yang
menyebabkan Pramuka dapat dengan tanpa hambatan masuk ke segala jenis
dan jenjang pendidikan dari tingkat terendah hingga perguruan tinggi,
bahkan di tengah-tengah masyarakat.
Keunggulan legitimasi yang demikian sempurna, selayaknya para aktivis
dan pelopor gerakan Pramuka senantiasa mengolah aspek-aspek pedagogis,
andragogis, dan psikologis dalam mewujudkan watak luhur generasi muda
bangsa dan mandiri dengan segala bekal keterampilan praktis. Ini bukan
pekerjaan mudah di tengah krisis bangsa yang dalam; mental generasi muda
yang gandrung keinstanan, alergi terhadap proses perjalanan. Di pihak
lain, pendidikan formal hanya mampu meng-cover aspek sedikit dari ranah
kognitif, sementara afeksi dan psikomotorik menjadi barang langka.
Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada Kongres 17 gerakan Pramuka
di Jepang 1971 sangat luhur yang dalam mewujudkan kesiapan internal
gerakan Pramuka yang paripurna. Anggota Pramuka bukan hanya dididik
menjadi warga negara yang baik, tetapi juga menjadi manusia yang baik.
Dalam rumusan pendidikan, Pramuka bertujuan membentuk good man (manusia
yang baik), yaitu manusia yang berdaya, terdidik, dan berbudaya.
Jumat, 22 Juni 2012
Pramuka alias Praja Muda Karana
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar
ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama
Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan
didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Kamis, 21 Juni 2012
Langganan:
Postingan (Atom)